Keunikan BALI ( bagian 1 )

Keunikan BALI   ( bagian 1 )

Bali sebuah pulau yang relatif kecil tetapi saat anda liburan di Bali, anda tidak akan pernah merasa memiliki waktu yang cukup untuk menjelajahi semua tempat wisata  dan aktivitas liburan seru yang ada di Bali. Disatu sisi beberapa tradisi tidak diadakan sepanjang tahun, melainkan pada hari hari tertentu saja. Nah disinilah pentingnya kita tau hal unik apa saja yang bisa kita tenui di pulau Bali, serta kapan pelaksanaannya. Untuk destinasi wisata seperti Pantai Kuta, Pantai Sanur Pura Besakih adalah contoh destinasi wisata yang bisa anda kunjungi sepanjang tahun.

Keunikan akan pulau Bali akan terbiasa anda lihat jika anda sering liburan ke Bali. Namun sesering apapun anda liburan ke Bali ada beberapa hal unik mengenai Bali yang tidak akan anda temukan setiap hari. Berikut ini adalah beberapa hal unik yang hanya ada di Bali yang wajib anda ketahui, sebelum merencanakan untuk berwisata ke pulau Bali

1. Omed-Omedan – Ciuman Masal Di Sesetan

 

Ada sebuah tradisi upacara unik yang diyakini oleh penduduk Banjar Kaja Sesetan, Denpasar, Bali agar mendapatkan keberuntungan. Nama tradisi tahunan disebut Omed-omedan, yang juga dikenal sebagai ritual berciuman. Jadi pingin ikut, tapi enga boleh karena hanya untuk yang belum menikah.

Omed-omedan adalah bahasa Bali, jika diartikan artinya tarik menarik. Tradisi Omed-omedan dilaksanakan setiap tahun, yaitu 1 hari setelah hari Raya Nyepi. Karena tradisi Omed-omedan hanya anda temukan di Bali, maka saya masukan di nomer 1 dalam daftar Keunikan di Bali.

Semua peserta ritual Omed-omedan adalah muda-mudi anggota banjar Kaja Sesetan, Denpasar. Peserta Omed-omedan dari usia 17-30 tahun dan belum menikah. Sebelum pelaksanaan tradisi Omed-omedan, pemuda-pemudi dari banjar Kaja Sesetan akan melakukan sembahyang di pura setempat agar mendapatkan keselamatan. Setelah selesai bersembahyang, muda-mudi baik laki-laki dan perempuan dipisahkan. Antara kelompok pria dan perempuan saling berhadapan di jalan Raya Sesetan Denpasar.

Antara kedua kelompok pria dan wanita akan dipilih satu orang, kemudian peserta yang terpilih akan berhadapan dikedua sisi dan dipertemukan. Kedua peserta akan akan mengunci bibir kemudian berciuman sambil disiram air.

2. TRADISI MEKEPUNG

Kegiatan unik yang hanya ada di Bali adalah tradisi Mekepung. Mekepung adalah sebuah tradisi balap kerbau di kabupaten Jembrana, Bali Barat. Ratusan pasang kerbau akan berkompetisi untuk mencapai garis finish tercepat dikendalikan oleh seorang joki. Setiap satu pasang kerbau akan dikaitkan dengan bajak dari kayu. Kompetisi balap kerbau diadakan di sekitar kecamatan Melaya kabupaten Jembrana.

Mekepung dimulai dipagi hari sekitar pukul 07.30 dan event balapan berdurasi sekitar lima jam. Acara balap kerbau Mekepung bisanya dilaksanakan pada bulan Juli, Agustus, September, Oktober dan November, dan dua kali dalam satu bulan. Jadi kalu mau menyaksikan langsung tinggal sesuaikan untuk waktu berkunjung ke Bali.

3. Perang Pandan Desa Tenganan

Perang Pandan Desa Tenganan
Image Copyright by Putu Sayoga/Getty Images

Tradisi perang pandan di Desa Tenganan Pegringsingan Karangasem Bali, sangat terkenal sampai kemancanegara. Perang Pandan di Desa Tenganan, bagi masyarakat Bali dikenal dengan nama geret pandan. Namun masyarakat asli desa Tenganan menyebut tradisi geret pandan dengan sebutan Mekare-Kare. Tradisi perang pandan di desa Tenganan Pegringsingan bukan hanya sekedar pertunjukan tradisional, tetapi bagian dari budaya asli Bali dan ritual masyarakat desa Tenganan. Dengan mengadakan ritual perang pandan, penduduk desa Tenganan meyakini akan terhindar dari hal buruk.

Pada saat ritual Perang Pandan di desa Tenganan Pegringsingan, dua pemuda desa akan bertarung dalam sebuah arena. Tiap pemuda akan membawa seikat daun pandan dengan panjang kurang lebih 30 cm yang digunakan sebagai senjata. Peserta juga membawa sebuah perisai. Pada saat pertarungan dimulai, kedua pemuda akan menyerang satu sama lain dengan menggosok daun pandan berduri di punggung lawan mereka. Tentunya akan menyebabkan luka baret pada bagian punggung peserta. Ada yang berani mencoba? Kalau saya enga berani!

Jika Anda ingin menyaksikan ritual Perang Pandan, datanglah ke desa Tenganan Karangasem pada pertengahan bulan Juni. Ritual perang pandan di desa Tenganan Pegringsingan biasanya diadakan selama dua hari berturut-turut. Setiap orang yang berkunjung diperkenankan untuk untuk menonton ritual Perang Pandan. Selain itu tidak ada biaya tiket alias gratis.

Pakaian Yang Di Pakai Pengunjung

Karena ritual Perang Pandan adalah acara keagamaan dan bagi masyarakat lokal dianggap sakral, sebaiknya pada saat anda datang ke desa Tenganan untuk menonton perang Pandan mengenakan pakaian tradisional Bali. Seperti mengenakan kain sarung dan selendang yang diikat dipinggang, walaupun tidak wajib. Karena antusias wisatawan yang liburan di Bali untuk menonton tradisi Perang Pandan, maka jumlah penonton akan sangat banyak. Maka itu, sebaiknya anda datang lebih awal untuk mendapatkan tempat menonton yang nyaman dan cari tempat yang agak tinggi. Selain itu, tidak ada kursi untuk menonton, jadi siap-siap untuk berdiri agak lama.

4. Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi adalah perayaan Tahun Baru Saka yang dirayakan oleh umat Hindu di Indonesia, namun dirayakan tidak seperti perayaan tahun baru masehi dengan pesta, justru sebaliknya. Karena pada saat hari Raya Nyepi, semua aktivitas rutin berhenti dan suasana sepi yang tidak akan pernah anda temukan di negara lain. Siapa saja yang berada di pulau Bali, pulau Nusa Lembongan, Nusa Ceningan dan Nusa Penida harus tetap berada di rumah atau di hotel selama 24 jam. Pertokoan tutup, jalan raya sepi, kantor tutup termasuk Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai ditutup untuk semua penerbangan selama 24 jam. Keadaan sepi dimulai dari pukul 6 pagi sampai jam 6 pagi keesokan hari. Namun ada perkecualian yang boleh keluar hanya untuk aparat keamanan dan ambulance.

5. Pawai Ogoh-Ogoh

Satu hari sebelum hari Raya Nyepi terdapat prosesi umat Hindu Bali yang disebut dengan Ngerupuk/Pengerupukan. Ritual Pengerupukan dilakukan disetiap desa di seluruh pulau Bali. Pada sore hari penduduk lokal akan mengarak Ogoh-Ogoh di jalan raya.

Lalu apa itu Ogoh-ogoh? Ogoh-ogoh sejenis patung raksasa namun dibuat dari bahan ringan agar mudah di arak. Untuk rangka Ogoh-ogoh menggunakan kayu dan untuk bentuk menggunakan styrofoam kemudian dilapisi kertas dan kain, sehingga mudah untuk diarak. Saat ini ada banyak bentuk Ogoh-ogoh yang sebagian besar berwujud raksasa.

Itulah beberapa kegiatan unik yang bisa menjadi pilihan untuk dikunjungi, jadi tinggal disesuaikan jadwal liburanmu. 

 

Edy
Author : Edy

Edy adalah seorang yang mempunyai hobi traveling. Mencari tempat wisata baru dan unik seakan menjadi rutinitas dikala senggang

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait